Kebahagiaan Pertamaku

Kehadiran sosokmu siang itu menyalakan radarku. Aku merasa kau memperhatikan semua tingkah gilaku siang itu, mungkin hanya perasaanku. Aku tidak ingat, bahkan belum mengenalmu siang itu. Awalnya, aku mengabaikan radar itu, tetapi takdir menginginkan agar radar itu tetap menyala hingga saat ini.

Awalnya, aku tidak menyadari keberadaanmu disekitarku. Tapi radar itu terus menyala, bagai LED BB yang membawa berita paling penting diseluruh jagad raya. Lama kelamaan aku mulai merasakan hal yang mengganjal. Hati ini merasa kau benar benar memperhatikanku, mulai dari hal terkecil yang kulakukan. Tetapi logika ini tetap menolak. Sampai suatu hari aku merasa kau mejauh, begitu jauh. Entah karena aku yang membuang semua bayangmu atau memang kau yang menjauh.

Tapi akhirnya, salah satu temanmu berkata, bahwa semua radar itu memberitakan fakta, bukan gosip. Entah mengapa aku merasa begitu bahagia mendengar berita itu. Kebahagiaan pertamaku yang seutuhnya kurasakan. Aku merasa begitu senang dan bersemangat.

Enggan mengakuinya memang, tapi memang ini yang kurasa. Perasaan yang mungkin tidak boleh aku rasakan. Aku merasa senang berada di sekitarmu, aku merasa nyaman bersamamu, walau kita bersama dalam diam. Semua pemberitaan radar itu seutuhnya benar. Dan kebahagiaan itu semakin sempurna setiap harinya. Semoga begitu selamanya.