Sebuah Apresiasi Rasa
*****
Dia, adalah sosok yang sangat menyenangkan. Aku pertama kali bertemu dengannya dihari pertama masuk kuliah. Anak yang sok asik, tapi memang asik. Selalu tertawa dan terlihat bahagia. Dan ternyata dia berhasil membuatku merasa tenang saat aku bersama seseorang.
Awalnya aku berfikir dia adalah anak yang menyebalkan dan tidak akan menjadi seseorang yang spesial dalam hidupku. Karena dia terlalu banyak bercanda, dan aku tidak suka akan hal itu. Awalnya aku tidak memiliki keinginan untuk mengenalnya lebih jauh, apalagi sejauh ini. Tidak terbayangkan sama sekali.
Awalnya aku bukanlah orang yang pandai mengingat sesuatu dengan baik, tapi karenanya aku bisa mengingat semua tentang kita -aku dan dia- dengan sangat baik. Bahkan aku akan dengan senang hati mengenang semuanya sendirian berulang ulang kali. Entahlah, manusia memang aneh, tidak dapat ditebak dan pasti akan selalu berubah.
*****
Kamu, adalah orang yang aku bicarakan sebelumnya, iya kamu yang sedang membaca tulisan ini adalah orangnya. Percaya atau tidak. Aku hanya ingin berterimakasih atas semuanya. Dan izinkan aku mengenang semuanya pada tulisan ini, bersamamu jika kau mau.
Kau tahu tempat kesukaanku di kota ini? Ya, jawabannya adalah Balai Kota. Kenapa? Karena ditempat itu semua perubahan dalam diriku dimulai. Kau ingat saat itu kita duduk berdua menghabiskan sisa sore hari dibawah teriknya matahari. Atau saat kita menikmati dinginnya malam sambil menyaksikan pertunjukan kecil. Atau di sore lain yang tak kalah menyenangkan? Pergi ke tempat itu selalu membuatku bahagia. Dan aku tidak pernah bisa mengingat sesuatu sehebat ini sebelumnya. Terimakasih.
Kau pasti tahu bahwa aku sangat menyukai senja di sore hari, dan semua orang tahu itu. Tapi tahukah kau kapan waktu kesukaanku selain senja? Ya, aku selalu menyukai setiap detik yang kuhabiskan denganmu, penuh canda, tawa, tangis, dan emosi lainnya. Aku sangat menyukai itu, karena bagiku itu sangatlah berharga. Jika kau meminta aku mengenang semuanya tanpa air mata, tentu aku takkan bisa. Karena aku sangat bersyukur pernah melaluinya bersamamu. Sekali lagi terimakasih.
Kau tahu hal lain yang aku sukai dari dirimu? Ini kedengarannya memang agak lucu, tapi aku memang menyukainya. Kameramu, dan aku dibalik lensanya. Kau ingat festival itu? Aku senang berada disana bersamamu. Atau taman itu? Atau di pusat perbelanjaan? Atau di kafe? Semuanya selalu terasa menyenangkan. Selain karena aku suka kameramu dan aku, aku memang selalu menyukai setiap detiknya bersamamu. Terimakasih untuk yang kesekian kalinya.
Ah, rasanya jika kau minta aku menulis semuanya, tulisan ini akan menjadi sangat panjang. Mungkin kita bisa mengenang semuanya dengan detail dilain waktu. Intinya aku hanya ingin berterimakasih atas semuanya.
*****
Dia, adalah seseorang yang berhasil mengenalkanku pada semua emosi yang ada di luar sana. Yang sebelumnya tidak pernah ingin kulihat.
*****
Namaku Sita. Aku selalu merasa aman dan nyaman saat aku sendiri di kamarku, atau kapanpun aku bersamanya.
Comments
Post a Comment