Klarifikasi
Naya, Mita dan Rafa sedang duduk manis di ruang tamu saat Vani tiba di rumahnya. Adam sudah keluar 10 menit yang lalu, dan hanya menyisakan 3 kawan Vani di ruang tamu.
"Lama banget lo Van, untung tadi masih ada Kak Adam jadi masih bisa masuk" protes Naya saat menyambut kedatangan Vani.
"Ya maaf, tadi gue sekalian ngerjain sesuatu soalnya, mau minum apa?" jawab Vani sambil berjalan ke dapur, diikuti ketiga temannya.
"Es jeruk ada?" Naya menjawab bersemangat.
"Ada, udah lo duduk aja di situ, biar gue siapin" Vani menjawab sedikit kesal, efek kepanasan di jalan.
"Mending lo beres-beres dulu Van, gue aja yang siapin minum" Mita mengajukan diri melihat Vani yang agak kesal.
"Risol di kulkas goreng aja, ada cimol juga di laci, gue mau mandi gerah. Nanti di depan TV aja dulu ngobrol sambil makan" Vani pun menuruti saran Mita, kemudian bergegas naik ke kamarnya untuk membersihkan diri.
----------
"Gue liat-liat cowo lo ganti lagi Van" goda Rafa saat mereka sudah berkumpul sambil makan ditemani lagu yang dinyalakan di TV.
"Siapa? Gue ga punya cowo perasaan"
"Kemarin lo kok bisa jalan sama Kak Dana? Katanya mau move on" Mita yang tahu temannya (Vani) sedikit lemot, berusaha mengalihkan topik dan memperjelas bahasan.
"Iya, lo tau gak sih, Kak Dana belakangan ini jadi aneh banget. Masa pas gue pulang dari bandara yang jemput Kak Dana, terus abis gitu gue dibeliin makan, dan lumayan sering gitu. Nah, kalo yang kemarin itu karena gue ditawarin kerjaan sama dia"
"Jadi bayi gula?" Naya memotong sembarangan.
"Gila Lo! Ngga! Gue ditawarin buat bantu handle brand baru mereka yang mau launch bulan depan, handle di bagian social media and branding gitu. Jadi bakal sering ketemu deh gue"
"Gajadi move on dong lo" Naya menambahkan.
"Liat nanti aja deh itu mah, tapi udah ada tanda-tanda gagal move on sih gue"
"Kalo sama Bima gimana ceritanya dah lo jadi deket? Kalo Tara kan emang temen lo dari bayi" Rafa terlihat masih penasaran.
"Kalo Bima, dia tiba-tiba chat gue, minta diajarin dan dibantuin supaya bisa lulus matkul yang dia ulang semester ini" penjelasan Vani terdengar lebih santai dari sebelumnya.
"Kalo dua-duanya ternyata ada intensi lebih buat deketin lo gimana? Ini kita berandai andai gapapa lah ya" Mita melemparkan pertanyaan yang membuat Vani berfikir cukup dalam.
"Lo bakal pilih siapa?" tanya Naya yang juga terlihat penasaran.
"Gue belum tau sih, tapi rasa-rasanya gue sama Bima lebih cocok jadi temen aja sih, dia emang asik, tapi jadi temen aja deh. Kalo Kak Dana, gue masih belum menemukan kecocokan, jadi jalanin dulu aja ya"
"Jangan gantungin anak orang aja Van, kalo lo ngerasa Bima gabisa jadi lebih ya kasih tau aja" Rafa menambahkan dengan santai.
"Tapi kan Bima ga bilang apa-apa ke gue, takut dikira kepedean gue"
"Meski lo gapernah pacaran, tapi kita yakin lo tau apa yang terbaik buat lo, Van!" jawab Mita menenangkan. Perbincangan sore itu terus berlanjut sampai malam menjelang. Termasuk Rafa yang akhirnya bercerita tentang hubungannya dengan Tara.
[]
----------
narasi untuk The Porororo Changs on Twitter
Comments
Post a Comment